nusakini.com - Internasional - 26 orang yang berhubungan dengan Olimpiade Tokyo dinyatakan positif COVID-19 pada hari Minggu (8/8), hari terakhir pertandingan dilaksanakan. Jumlah keseluruhan kasus yang terhubung dengan ajang olahraga ini adalah 430 sejak penghitungan dimulai pada bulan Juli.

Tidak ada atlet yang mendapatkan hasil positif dalam tiga hari berturut-turut. Tokyo dan beberapa daerah di Jepang saat ini masih dalam keadaan darurat COVID-19 dan jumlah kasus semakin meningkat.

Dari 26 orang tersebut, 16 adalah kontraktor, lima anggota media, tiga sukarelawan, satu official yang berkaitan dengan pertandingan, dan satu karyawan komite panitia.

• WADA Terus Awasi IADO: Merah Putih Terancam Tak Bisa Berkibar Lagi
• Menteri Kebudayaan Korsel Usulkan "Olimpiade Budaya" kepada IOC
• China: Negara-Negara yang Lakukan Boikot Diplomatik akan "Bayar Harga untuk Tindakan Keliru"
• Presiden IOC: Olimpiade Tokyo Kirimkan Pesan Harapan, Solidaritas, dan Kedamaian
• Cina Janji akan Berhenti Pakai Pin Mao Zedong setelah Dapat Peringatan dari IOC

Tidak ada dari 26 yang tinggal di wisma atlet, dan 19 dari mereka adalah warga Jepang, menurut panitia Olimpiade.

Jumlah kasus infeksi yang berhubungan dengan Olimpiade sejauh ini terbilang rendah di wisma atlet, di mana para panitia pengurus menciptakan sistem gelembung isolasi antara atlet dan warga biasa.

Jumlah yang rendah ini membuat IOC (Komite Olimpiade Internasional) mengatakan Olimpiade ini berhasil dilaksanakan dengan "aman dan selamat".

Dari 430 kasus yang terkonfirmasi sejak tanggal 1 Juli, hanya 32 orang yang tinggal di wisma atlet.

286 dari mereka adalah warga Jepang dan 144 sisanya adalah orang luar negeri. Jumlah terbesar adalah para kontraktor, yaitu 236, dan 109 merupakan partisipan pertandingan, dan 29 atlet.

Menurut panitia, selama Olimpiade dilaksanakan, screening test dilakukan 624.000 kali untuk orang-orang di dalam sistem gelembung. Tingkat positivitas kasus hanya sekitar 0,02 persen.